Kamis, 05 Januari 2017

LEVEL MANAGMENT







Level Management

Ghea Resta Meida

(155311011)

Jurusan Bahasa Inggris

Program Studi D3-Bahasa Inggris

Politeknik Negeri Bandung





















ABSTRAK

Banyak orang yang melamar pekerjaan di sebuah kantor. Di dalam kantor, ada tiga tingkatan manajemen. Sangatah penting bagi seorang pegawai untuk mengetahui tiga tingkatan level manajemen ini. Tiga tingkatan manajemen ini adalah manajemen tingkat tinggi, manajement tingkat menengah, dan manajemen tingkat rendah. Tiga tingkatan manajemen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda di kehidupan kantor. Jurnal ini menjelaskan perbedaan peran manajemen sesuai dengan tingkatannya. Manajemen tingkat tinggi berperan untuk menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi. Manajemen tingkat menengah berperan untuk  memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen tingkat tinggi. Manajemen tingkat rendah berperan untuk mengarahkan karyawan atau pekerja.




Kata Kunci    : Kantor, Manajemen, Tingkatan Manajemen, Peran Manajemen






ABSTRACT

So many people apply for a job at an office. In an office, there are three levels of management. It is important for an employee to know the three levels of management. The three levels of management are the top-level management, the middle-level management, and the low-level management. These three levels of management have different functions in an office life. This journal explains the different functions of management based on their levels. The top-level management to is to determine the plans, objectives, and policies of the company or organization. The middle-level management role is to give advices or recommendations to the top-level management. The low-level management role is to direct the employees or workers.




Keywords : Levels of Management, Management, Office, Role of Level Managements














PENDAHULUAN

Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional maksud yang nyata (George R. Terry, TT).  Tak dapat disangkal bahwa manajemen adalah hal penting yang menyentuh, memengaruhi hampir seluruh aspek-aspek kehidupan manusia. Manajemen menunjukan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu kegiatan kantor. Manajemen adalah seni dan ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa terelakkan sebagai alat untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi dalam sebuah perusahaan.

Di dalam kantor, peran manajemen sangatlah penting demi terlangsungnya aktivitas kantor. Manajemen memiliki tiga tingkatan dalam organisasi. Urutan tingkatan tersebut dimulai dari yang tertinggi hingga terendah yaitu top-level management, middle-level management, dan low-level management. Penulisan jurnal ini bermaksud untuk menjelaskan secara rinci apa itu tingkatan level manajemen dan perbedaan fungsi-fungsinya sesuai dengan tingkatannya. Dengan adanya tingkatan manajemen ini tentunya akan sangat memudahkan tujuan perusahan agar tercapai karena peran dari masing-masing orang telah terstruktur dan mengetahui perannya masing-masing di dalam manajemen kantor.



PEMBAHASAN


I.                   PENGERTIAN TINGKATAN MANAJEMEN

Menurut KBBI, tingkatan berarti pangkat atau kedudukan. Manajemen berarti sebagai kelompok pimpinan dalam organisasi. Manajemen adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh manajer. Disebutkan bahwa pekerjaan manajer bersifat manajerial. Disamping itu manajerial juga dapat diartikan sebagai pimpinan (Alamsyah, 1997). Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkatan manajemen merupakan kedudukan yang dimiliki oleh seorang manajer di sebuah perusahaan. Berbeda tingkatan manajemennya, berbeda pula peran yang dijalankannya.

II.               TINGKATAN MANAJEMEN DALAM KANTOR DAN FUNGSINYA

Dalam organisasi kantor biasanya terdapat tiga tingkatan manajemen yaitu top-level management, middle-level management, dan low-level management.







a.      Top-level Management
Top-level management atau tingkatan manajemen puncak (tinggi) merupakan level degan tingkatan tertinggi. Manajemen puncak terdiri atas direksi, Chief Executive Officer (CEO), Chief Infrmation Officer (CIO), Chief Financial Officer (CFO) General Manager (GM) atau yang sering disebut dengan Presiden Direktur (Presdir). Direksi atau pimpinan perusahaan merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan yang dipilih oleh pemegang saham perusahaan untuk mewakili kepentingan mereka dalam mengelola perusahaan. CEO adalah jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab atas kegagalan atau kesuksesan sebuah perusahaan. Mereka dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan. CIO bertanggung jawab untuk sistem informasi internal perusahaan. CFO bertanggung jawab ayas keuangan perusahaan. General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian atau perusahaan dan memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.


Tugas dari seorang manajer puncak adalah :
1.      Memimpin organisasi atau perusahaan secara keseluruhan
2.      Membuat rencana-rencana perusahaan dalam jangka panjang
3.      Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah maupun ke masyarakat umum
4.      Bertanggung jawab atas keseluruhan kierja dan keefektifan suatu perusahaan
5.      Membuat kebijakan, keputusan, dan strategi, yang berlaku secara  umum pada suatu perusahaan.
6.      Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan, lalu memutuskan. Maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut otak organisasi
7.      Melakukan hubungan dengan perusahaan lain
8.      Bertanggung jawab dan memiliki wewenang atas semua manajemen yang ada dibawahnya
9.      Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia
10. Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan keterampilan secara teknis



b.      Middle-level Management
Middle-level management atau tingkat manajemen menengah secara hierarki berada di tengah-tengah antara manajemen puncak dan manajemen rendah. Tugasnya adalah sebagai penghubung antar keduanya. Tingkatan manajemen ini pula bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengerjaan rencana-rencana perusahaan yang telah ditentukan oleh top-level management. Manajemen tingkat menengah membawahi, mengarahkan, dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh tingkat manajemen yang lebih rendah.

Manajer pada tingkatan ini harus memiliki keahlian interpersonal yang berarti harus memiliki keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama, dan memotivasi orang lain. Jabatan yang termasuk middle-level management adalah kepala departemen atau HOD seperti manajer keuangan, kepala-kepala bagian, kepala- kepala divisi, pemimpin proyek, manajer pabrik, manajer cabang seperti kepala cabang perusahaan atau unit lokal, Junior Executive seperti asisten manajer keuangan, dan manajer SDM.


Tugas dari middle-level management adalah :
1.      Sebagai penghubung antara top-level management dan low-level management
2.      Mengimplementasikan kebijakan, recana, strategi, dan perintah yeng telah disusun oleh manajemen puncak
3.      Memberikan saran dan rekomendasi kepada top-level management
4.      Membantu manajemen puncak dalam hal perencanaan dan pengaturan
5.      Mengkoordinasi keseluruhan kegiatan dari departemen yang ada dalam suatu perusahaan
6.      Bertanggung jawab secara langsung kepada CEO dan Dewan Direksi
7.      Merancang rencana-rencana perusahaan dalam jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk satu hingga lima tahun
8.      Mempunyai tanggung jawab serta wewenang yang terbatas karena sebagai perantara manajemen puncak dan manajemen yang ada dibawahnya.
9.      Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis. Kurang membutuhkan keterampilan konseptual karena itu tugasnya top-level manajemen.
10. Menetapkan kebijakan-kebijakan departemen
11. Memulai dan mengevaluasi sistem operasi
c.      Low-level Management
Sebutan lain dari Low-level Management adalah first line management atau manajemen lini pertama merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi di suatu perusahaan yang mengawasi dan memimpin tenaga-tenaga operasional. Manajemen ini tidak membawahi manajer yang lainnya. Manajemen ini melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan pekerja, dan juga memastikan strategi, perintah, keputusan, dan kebijakan dijalankan dengan baik.

Manajemen lini pertama ini umumnya terdiri dari kepala mandor, pengawas atau supervisor seperti office supervisor, accounting supervisor, mailing center supervisor dan lainnya, superintendent, manager shift, dan general foreman. Manajemen ini dikenal pula sebagai manjemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Low-level management harus memiliki keahlian teknis yang menvangkup prosedur, teknik, pengetahuan, dan keahlian dalam bidang khusus.


Tugas low-level management adalah :
1.      Mengawasi seluruh kegiatan para karyawan atau pekerja melaksanakan pekerjaan sehari-hari secara langsung
2.      Bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditentukan oleh manajemen diatasnya
3.      Mengarahkan para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya
4.      Membuat rencana-rencana yang lebih mendetail untuk operasi kontrol
5.      Mejaga hubungan baik antara middle-level management dengan para pekerja
6.      Memimpin para pekerja agar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tujuan perusahaan
7.      Menginformasikan keputusan yang diambil oleh top-level management kepada para karyawan atau pekerja, dan memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para pekerja
8.      Tidak manyusun rencana jangka panjang, hanya menyusun rencana harian, migguan, serta bulanan
9.      Memberikan tugas kepada personalia kepada middle-level management
10. Harus memiliki keterampilan yang bersifat teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi


III.            KEAHLIAN MANAJEMEN
Keahlian manajemen atau yang disebut dengan management skill adalah praktik pemahaman, pengembangan, dan penyebaran orang-orang serta keterampilan yang mereka miliki. Keahllian manajemen harus dilangsungkan secara berkelanjutan. Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai dengan perannya masig-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen yang diperlukan oleh orang-orang yang terlibat di dalam organisasii perusahaan. Manajemen dalam tingkatan manapun harus memiliki kemampuan untuk mencapai kesuksesan, kemampuan utuk merancang perencanaan, melaksanakan rencana perusahaan jangka panjang, dan berani mengambil resiko.

Pada umumnya, keahlian manajemen dikelompokkan menjadi tiga bagian yang dibutuhkan :


Type of Skill Needed 

                                                            Copyright @ 1978, Paul J. Guglielmino, All Rights Reserved
The data in the diagram and the terms Hierarchy of Management Skills and Management Skill Mix have been developed from a study by Paul J. Guglielmino, 1978




a.      Keahlian Teknis (Technical Skills)
Keahlian teknis adalah keahlian manajemen yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu dan mempergunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan pada bidang khusus, seperti membuat layout perusahaan, mengoperasikan komputer, mendesain ruangan kantor, dan lain-lain. Keahlian teknis ini sangat diperlukan oleh low-middle management, karena tingkatan manajemen tersebut terlibat secara langsung dengan para pekerja yang mengoperasikan mesin, salesman, atau bahkan programmer yang memerlukan arahan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang sulit.

b.      Keahlian Konseptual (Conseptual Skill)
Keahlian konseptual adalah kemampuan kognitif untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keterkaitan diantara bagian-bagiannya dan juga keahlian untuk berpikir secara kritis, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda, keahlian untuk memprediksi masa depan, dan juga kemampuan untuk mengkoordinir dan mengintegrasikan seluruh kepentingan serta aktivitas organisasi. Keahlian konseptual melibatkan pemikiran manajer, pengelolaan informasi, dan kemampuan perencanaan. Keahlian ini sangat penting untuk top-level management, mengingat top-level management ini memiliki tanggungjawab diantaranya pengambilan keputusan. Kemampuan skill seorang manajer dalam usahanya untuk mendapatkan level yang lebih tinggi tergantung pada kemampuannya dalam memahami peran kerja departemen yang lain.

c.      Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill)
Keahlian interpersonal adalah keahlian untuk bekerja secara bersama-sama, memahami orang lain, berkomunisi dengan baik pada semua orang, dan juga memotivasi orang lain secara individu atau dengan kelompok lain. Misalnya berinteraksi dengan para atasan ataupun orang lain yang berada diluar wilayah kerja, memimpin, dan memberikan motivasi kerja pada setiap karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada.

Selain tiga keahlian dasar diatas, terdapat beberapa keahlian tambahan lainnya yang harus dimiliki oleh manajemen :

a.      Human Relation skills
Keahlian ini tidak jauh berbeda degan keahlian interpersonal. Keahlian yang dimaksud merupakan kemampuan manajer untuk bekerja sama dengan orang lain, serta secara efektif sebagai anggota kelompok. Seorang manajer dituntut untuk mampu berhubungan dengan orang lain dalam hal ini memotivasi, memfasilitasi, mengkoordinasi, memimpin, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam organisasi.



b.      Keahlian Diagnosis
Seorang manajer harus mempunyai daya analisa yang tinggi untuk sebuah masalah yang ada di dalam organisasi serta mencari solusi yang terbaik dengan cept dan tepat juga mengembangkan solusinya.

c.      Keahlian dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making Skill)
Keahlian ini adalah keahlian yang dibutuhkan oleh manajemen. Setelah mengidentifikasi dan menganalisa sebuah masalah, seorang manajer harus dapat mengambil keputusan dengan cepat setelah menemukan berbagai alternative solusi atas permasalahan yang dihadapi.

d.      Keahlian dalam Manajemen Global (Global Management Skill)
Keahlian ini merupakan keahlian manajerial yang tidak saja berfokus pada suatu keadaan di negeri sendiri, tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.

e.      Keahlian Komunikasi
Manajer harus bisa menyalurkan sebuah ide dan menginformasikannya kepada karyawan yang lain. Selain itu, seorang manajer dapat menerima ide dan informasi dari orang lain dengan baik sehingga manajer tersebut dapat mengkoordinsikan pekerjaan pada rekan-rekan kerja dalam satu tim. Tanpa kemampuan komunikasi yang bagus, manajer akan kesulitan dalam membangun kerja sama tim.

f.       Keahlian Manajemen Waktu
Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal. Manajemen harus mampu memprioritaskan pekerjaan-pekerjaan yang ada. Membagi pekerjaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat, dan dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

g.      Keahlian dalam Hal Teknologi (Technological Skill)
Seorang manajer harus memiliki keahlian manajerial dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.



KESIMPULAN

Tingkat manajemen adalah tingkatan yang membedakan peran dan fungsi seorang manajer dalam organisasi di sebuah perusahaan. Tingkatan manajemen terdiri atas tiga tingkatan yaitu, top-level management atau tingkatan manajemen puncak, middle-level management atau tingkatan manajemen menengah, dan low-level management atau tingkatan manajemen rendah. Berbeda tingkatannya, berbeda pula fungsinya. Top-level management ini adalah tingkatan tertinggi di tingkatan manajemen. Jabatan yang mengisi top-level management adalah direksi, CEO, CIO, CFO, General Manager atau Presiden Direktur. Salah satu peran dari top-level management adalah memimpin organisasi atau perusahaan secara keseluruhan dan membuat rencana jangka panjang untuk perusahaan. Middle-level management adalah tingkatan menengah yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara manajemen puncak dan manajemen rendah. Jabatan yang mengisi middle-level management ini adalah kepala divisi, kepala bagian, kepala departemen, pemimpin proyek, manajer pabrik, manajer cabang dan Junior Executive. Salah satu fungsi middle-level management adalah memberikan saran dan rekomendasi kepada top-level management dan membantu manajemen puncak dalam hal perencanaan dan pengaturan. Low-level management merupakan tingkatan paling rendah dalam tingkatan manajemen. Jabatan yang mengisi low-level management adalah kepala mandor, supervisor, superintendent, manager shift, dan general foreman. Salah satu fungsi dari low-level manajemen ini adalah mengawasi seluruh kegiatan para karyawan atau pekerja melaksanakan pekerjaan sehari-hari secara langsung dan mengarahkan para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, seorang manajer harus memiliki keahlian manajemen. Tiga keahlian dasar yang harus dimiliki adalah keahlian konseptual untuk menganalisis masalah yang dihadapi dan mengambil keputusan, keahlian teknis untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, dan keahlian interpersonal untuk bekerja secara bersama-sama, memahami orang lain, berkomunisi dengan baik pada semua orang, dan juga memotivasi orang lain secara individu atau dengan kelompok lain. Peran manajer sangatlah penting di dalam suatu perusahaan demi tercapaiya tujuan perusahaan tersebut.




DAFTAR PUSTAKA


Chaniago, Harmon. 2014. Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa.

Dewi, I. C. 2011. Manajemen Perkantoran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Gie, The Liang. 2009. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga

Handoko, T, Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Kast, E. Fremont dan Rosenzweig, James E. 2002. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Laksmi dkk. 2008. Manajemen Perkantoran Modern. Yogyakarta: Penaku.

Miduk, Jhon. 2014. “Keahlian Manajemen”, Desember. http://jhonmiduk8.blogspot.co.id/2014/12/keahlian-manajemen.html?m=1
[29 Desember 2016]

Nicho, Eka. 2015. “3 Tingkatan Manajemen”, Februari. http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/tingkatan-manajemen.html?m=1
[29 Desember 2016]

Nuraida, Ida. 2014. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta: Kanisius

Rismansyah, D. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta: Kanisius

Sastrohadiwiryo,  B.Siswanto. 2011. Pengantar Manajemen.  Jakarta: Bumi Aksara

Seruni, Reinee. 2011. “Keahlian Keahlian Manajemen”, Desember. https://3yoo.wordpress.com/2011/12/02/keahlian-keahlian-manajemen/ [29 Desember 2016]

Sora. 2015. “Pengertian Manajer Dan Tugasnya Serta Tingkatannya”, Juni.



Quible, Z. K. 2001. Administrative Office Management: An Introduction (7th ed.)New Jersey, USA: Prentice-Hall, Inc.

Selasa, 19 November 2013

Jaringan LAN dan Pengkabelan



Manfaat LAN :

  1. Resource sharing
Resource sharing bertujuan agar seluruh program (software), peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. User bisa berkomunikasi dengan yang lain dan mentransfer data antar workstation dengan sangat mudah.
  1. Akan mendapatkan reliable tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan.Misalnya, semua file dapat tersalin ke dua atau tiga buah mesin. Sehingga bila salah satu mesin tersebut tidak terpakai (akibat adanya masalah pada perangkat kerasnya), maka salinan lainnya yang ada pada mesin lain dapat digunakan.

  1. Dapat menghemat uang
Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer mainframe kira-kira memiliki kecepatan sepuluh kali lipat kecapatan komputer pribadi. Akan tetapi, harga mainframe seribu kali lebih mahal. Ketikaseimbangan rasio harga ini menyebabkan untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer pribadi. Workstation bisa berbagi peralatan seperti printer, tentunya ini akan lebih murah jika dibandingkan dengan membeli sebuah printer untuk satu workstation.
  1. Keamanan data lebih terjamin
Sepanjang jaringannya dipasang dengan firewall yang baik maka jaringan tersebut akan membuat serangan dari luar menjadi sulit. Memungkinkan seseorang administrator dalam jaringan dapat mengontrol data-data yang penting yang hanya dapat diakses oleh user tertentu saja.
  1. Meningkatkan keefektifkan pekerjaan

  1. Paperless
Paperless adalah mengurangi penggunaan kertas. Kita ketahui bahwa bahan pembuatan kertas adalah pohon. Kita ketahui juga bahwa pohon di bumi ini semakain hari semakin berkurang. Oleh karena itu selain pengurangan penggunaan kertas membuat biaya operasional semakin mengecil, kita juga dapat membantu sedikit dengan penyelematan bumi. Hehehe...
  1. Pengaturan data
Komputer dalam lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data yang penting dan melakukan back up sesuai dengan kebijakan perusahannya.
  1. Hardware sharing
Dengan adanya jaringan, maka dapat membuat alat dengan nama printer server yang dapat dipakai bersama dalam satu jaringan, begitu juga dengan alat lain seperti scanner. Tentunya ini juga akan membuat keuangan menjadi lebih effesien karena tidak perlunya membeli satu printer untuk satu komputer.

Pengkabelan LAN
A.   2 Macam Teknik Pengkabelan
Untuk menyambung kabel UTP ke konektor RJ-45 terdapat dua tipe penyambungan, yaitu straight dan cross, di mana keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Pengkabelan dengan cara straight digunakan untuk menyambungkan PC dengan hub/switch sedangkan pengkabelan dengan cara cross digunakan untuk menghubungkan pc ke pc langsung tanpa hub/switch atau menghubungkan hub/switch dengan hub/switch. Untuk praktek penyambungannya, paling tidak kita memerlukan :
1. Kabel UTP
2. Konektor RJ-45
Description: [kabel2.jpg]
3. Tang Crimping
Description: [SC+LN224.jpg]
4. LAN Tester (optional)
Description: [kabel6.jpg]

1. Tipe pengkabelan straight Kita akan coba membuat kabel straight, pertama kupas-lah pelindung luar kabel UTP lalu atur agar lurus kabel-kabel didalamnya. Urutkan posisinya berdasarkan diagram di bawah. Potong ujung kabel dengan gunting agar rata. Masukkan kedalam konektor RJ-45 lalu di crimping dengan tang crimping. Ikuti caranya untuk ujung kedua sama dengan langkah pertama. Masukkan ujung kedua kabel kedalam LAN-tester lalu periksa, jika semua lampu 1-8 terhubung maka kabel ini sudah siap kita pakai.
Urutan Ujung A
1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat
Urutan Ujung B
1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat .


2. Tipe Pengkabelan Cross Untuk kabel cross juga sama seperti langkah diatas, hanya bedanya harap perhatikan salah satu ujung yang berbeda. Adapun standard per-kabelan ini yang dijaminkan adalah kurang lebh 100 meter, diatas 100 meter kemungkinan akan mengalami loss. Jika ada yang bertanya bagaimana membedakan kabel straight dan kabel cross? Sebenarnya mudah saja, perhatikan ujung dari kedua kabel tersebut lihat diagram-nya bila yang pertama adalah putih orange lalu kedua putih orange juga sudah pasti itu kabel straight, sedangkan kabel cross salah satu ujungnya dimulai dengan putih hijau
Urutan Ujung A
1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat
Urutan Ujung B
1. Putih Hijau 2. Hijau 3. Putih Orange 4. Biru 5. Putih biru 6. Orange 7. Putih coklat 8. Coklat

B. Teknik Crimping
1. Siapkan bahan-bahan di atas.
2. Buka lapisan kebel UTP dengan gunting atau alat pemotong lain sesuai dengan ukuran pas agar dapat masuk ke RJ-45.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9SwyxEFMttsHmeN4BV_Q4v2v7FGf_308s8IX66jAf4DcvbPwVInK_TmB5cMnHnhQOeDWv_ZNxGaI2R_0YoKedsMvZ6XuGDwHBshNcqXaX4L4RRiVO8BSRt8vqCldijDPX6vp8fEr9o0_0/s200/thumbnailimage2.jpeg
3. Setelah itu buat susunan warna (tentukan cara pengkabelan cross atau straight)
4. Potong susunan kabel tersebut (ratakan) dengan gunting atau tang crimping.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-AFgPL2d9KAtdiZlDDUx6p7vXXjP_zMD2-xwzal0eMUJSfj4BGSdZYTmLbSbbZuCh3VucBwSiD3D3bbOQx5l5CcLArWNmQtiW40iIn825ti1eLwCigkDIlQdxi9Wq5r_ifi7Sn6TPlpmc/s200/thumbnailimage6.jpeg
5. Masukkan kabel UTP yang telah diratakan ke dalam RJ-45 dengan benar.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiifx8xbHE2mnRlBnZlKubXpvj6SBRMYDEtQJTxZYoXnk84pWZLvcVDvxA88CDuVjV1kXPuUW9mXAPB6aEfYPmHH_P8Q5tQp6sKehtUEI8gKEzvgcluOATI1S5tv4zZyVt9waqsVSrlN3Pp/s200/thumbnailimage9.jpeg
6. Masukkan dan jepitkan kabel UTP dan RJ45yang telah disatukan pada lubang yang terdapat pada tang crimping.

Description: http://fadli84.files.wordpress.com/2010/07/crimpingtool3.jpg?w=400&h=243
7. Untuk pengecekan sambungan, masukkan kedua ujung kabel utp yang telah terpasang RJ-45 ke dalam LAN tester lalu periksa, jika semua lampu 1-8 menyala semua  maka kabel ini sudah siap kita pakai.


Konfigurasi LAN/IP Address
Cara Konfigurasi Jaringan Komputer LAN
Konfigurasi Alamat IP (Internet Protocol / TCP IP)
Jika jaringan komputer LAN sudah dibuat/dipasang, langkah selanjutnya yaitu pada masing-masing komputer diberi alamat IP Address (Internet Protocol / TCP IP) dan pemberian IP Address untuk masing-masing komputer  tidak boleh sama agar tidak bentrok. Berikut cara memberi alamat IP Address :
1. Pada Control Panel, pilih Network Connection
2. Klik 2 kali pada Local Area Connection,
3. Pada General pilih Properties
4. Lalu klik lagi 2 kali pada Internet Protocol (TCP / IP)
5. Berikutnya klik Use The following IP Address, lalu isi IP address dan Subnet Mask
Jika ada 6 buah komputer maka IP Address, seperti contoh dibawah ini
- Komputer 1 => IP Address : 192.168.1.1
- Komputer 2 => IP Address : 192.168.1.2
- Komputer 3 => IP Address : 192.168.1.3
- Komputer 4 => IP Address : 192.168.1.4
- Komputer 5 => IP Address : 192.168.1.5
- Komputer 6 => IP Address : 192.168.1.6
Keterangan :
- Untuk IP Address tidak boleh sama
- Untuk Subnet Mask harus sama yaitu pada default : 255.255.255.0

6. Selanjutnya klik kanan pada My Computer lalu pilih Properties. Pada Computer Name pilih Change.
7. Isi kotak pada Computer name dengan nama komputer 1. Beri nama juga untuk komputer yang lainnya dan centang pada tulisan WORKGROUP.
8. Kalau sudah lalu restart komputer.
9. Langkah terahir lakukan PING agar masing-masing komputer dapat terhubung.

Cara Ping dari komputer 1 ke komputer 2 :
Pada komputer 1 : klik Start => Run => lalu ketik CMD dan OK lalu tulis ping 192.168.1.2  dan tekan enter. Apabila keluar replay dari komputer 2 maka komputer telah terkoneksi. Lakukan perintah yang sama pada komputer yang lainnya dan pastikan replay dari masing-masing komputer.
Catatan :
Apabila koneksi belum terhubung dan keluar perintah Request time out, maka harus dilakukan pengecekan lagi.

Cara Sharing Data / File di LAN
1.Setting IP address
Klik Start  >> Control Panel  >> Klik Network and Internet >> Network and Sharing Center >> Change adapter setting
Klik kanan pada Local Area Connection >> properties
Klik pada Internet Protocol versi 4 (TCP/Ipv4) >> Properties
Centang pada use the following ip address kemudian isikan IP berikut ini:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAJRXTG-mzhEcnXR88SzLbsVfIq60b-LhiOE3K8GtZ4mpnqqmtlpUQYq88R9-Cjs7dFe6Z40nCZ7IE82zEAaz5jksQ5dEi7vDbcGKqErGX6eCAaGaMuyA5oWX1gj8oxjBEL1du-Dj334c/s320/e.png
catatan:
IP address 192.168.1.1 pada komputer pertama
IP address 192.168.1.2 pada komputer kedua (angka 1 dan dua yang terakhir bisa anda rubah diantara angka 1 sampai 255)
Subnet mask 255.255.255.0 (untuk kedua komputer)
Kemudian Pilih OK.
2. Menonaktifkan password untuk sharing data.
Klik Start  >> Control Panel  >> Network and Internet >> Network and Sharing Center >> Change advanced sharing setting
Pada bagian home or work: password protecting sharing >> Turn off password protecting sharing ( selain password protecting sharing On)
Kemudian SAVE.
3.Sharing File/Folder
Buka Folder/File yang akan Di Sharing
Pilih Tab Sharing
Tekan tombol Share
Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlhcaNH8t4QW57EW-cuu3lM_yobtuw2CwceRD80Z9BuM_7ohHI53QS1cHw_qNCrRMat77BQav77KONZRlJ4THAxzBZN0-lQblfhOKRadmeF2cOHAn-_DiWfY2EOILXJUHbVn25oPQ4fT8/s320/h.png
Kemudian pilih everyone à Pilih add à Share à Done
Untuk melihat file/folder yang tershare pilih my komputer >> network.
Cara Sharing Modem di LAN
untuk cara sharing koneksi internet modem dengan LAN ikuti langkah-langkah berikut :
konfigurasi komputerkomputer A yang langsung koneksi dengan internet
Klik Start > Control Panel > Network Connections
Klik kanan koneksi yang akan di share kemudian klik properties.
Klik Tab Sharing,
beri tanda centang (v) pada Allow other network users to connect through this computer's internet connection,Home networking connection pilih Local Area Connection, beri tanda cek list (v) "Estabish a dial-up connection whenever a computer on my network attemnts to access the internet"  dan beri tanda centang (v) "Allow other network users to control or disable the shared internet connection"
Setelah selesai Klik OK
pada saat koneksi internet disharing diaktifkan maka LAN adapter komputer A akan mengeset secara otomatis yaitu menggunakan IP Address 192.168.137.1 settingan ini bawaan dari smartfren dan untuk melanjutkan klik OK.
Description: Cara sharing Koneksi Internet modem
Setelah selesai selanjutnya Koneksi yang akan di sharing siap di gunakan, dapat di lihat adannya tanda centang hijau di koneksi sebagai berikut :
Description: Cara sharing Koneksi Internet modem
Selanjutnya konfigurasi komputer B,yang harus di lakukan adalah merubah IP Addressnya saja seperti berikut :
Klik Start > Control Panel > Network Connections
Klik kanan Local Area Connection, pilih properties
Pada Tab Networking, Pilih Internet Protocol version 4 (TCP/IPv4), pilih properties
Pilih Use the following IP Address, pada IP Address masukan 192.168.137.2 dan pada Subnet Mask masukan 225.225.225.0 serta Default Gateway 192.168.137.1dan pada Preffered DNS server masukan 192.168.137.1 seperti berikut :
Description: Cara sharing Koneksi Internet modem
Setelah selesai konfigurasi komputer Klik OK.
Cara Sharing Printer di LAN
Untuk bisa share printer setidaknya dibutuhkan dua komputer yang terhubung dengan sebuah jaringan LAN yang sama, satu komputer terhubung langsung dengan printer (Komputer Master) dan satu komputer lagi yang tidak ada printernya (Komputer Cliens). Secara umum Ada 3 Tahap proses yang harus dilakukan untuk bisa share printer: Pengaturan pada Semua Komputer (Komputer Master dan Komputer Cliens) Pengaturan pada Komputer Master Pengaturan pada Komputer Cliens
Sebelum kita mulai sharing printer, terlebih dahulu Anda sudah mengetahui cara print dan install driver printer di komputer Anda. Kemudian beberapa komputer sudah terhubung dengan jaringa LAN atau Wifi dengan sebuah workgroup yang sama, jika komputer tersebut belum terhubung silahkan ubah terlebih dahulu Workgroup pada komputer Anda dengan nama yang sama, pada contoh kali ini kami membuat nama workgroup dengan nama "WORKGROUP". Untuk mengubahnya ikuti panduan berikut:
Buka Control Panel melalu Start => Control Panel lalu temukan dan buka System
Description: Sharing Printer
1.    Pilih Tab Computer Name, lihat apakah workgroup tersebut sudah sama dengan nama workgroup yang anda inginkan. Jika belum ubah workgorup tersebut dengan klik Change
Description: Sharing Printer setting workgroup
Lalu ubahlah workgroup dengan nama yang Anda inginkan dan harus sama dengan nama workgroup pada komputer yang lain yang ingin Anda share printer, lalu klik OK.
Pada Komputer yang terhubung langsung dengan Printer yang ingin Anda Share haruslah mengatur settingan printer sebagai berikut:
Buka kembali Control Panel melalui Start kemudian pilih dan buka Printer and Faxes, pada windows Printer And Faxes tersebut Akan terlihat printer yang sudah ready dan terhubung dengan komputer sekarang ini, klik kanan printer yang Anda ingin share lalu klik Sharing...
Description: Membuka Sharing Printer Properties
Lalu akan terbuka Tab Sharing Properties seperti di bawah ini. Silahkan pilih Share this printer, Beri nama sesuka Anda atau biarkan dengan nama yang sudah ada kemudian klik OK. Jika ada permintaan CD Windows, atau konfirmasi dari printer sharing, pilih “Just Enable File and Printer Sharing” dan Klik OK.
Description: Sharing Printer Properties

Setelah pengaturan pada tahap kedua selesai (jangan kebalik urutannya harus 1, 2 dan 3) maka terakhir kita Tambahkan printer yang telah di-sharing tadi pada komputer cliens:
Buka Control Panel melalu Start => Control Panel lalu pilih Printer and Faxes,  Pada tab di sebelah kiri pilih Add a Printer. Seperti gambar dibawah ini:
Description: Add Sharing Printer
Maka akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next >
Description: printer sharing windows



Kemudian Pada Local or Network printer pilih  A network printer, or a printer altachead to another computer lalu klik Next >
Description: printer sharing in windows 7
Kemudian pilih Browse for printer lalu klik Next >, maka komputer Anda akan mencari printer yang tadinya sudah kita share. Untuk proses cepatnya Anda bisa pilih yang kedua yaitu Connect to this printer dengan mengetikkah Nama printer master dan nama printer yang dishare tadi dengan format "\\server\printer" atau jika menggunakan contoh dari kami yang menggunakan printer brother maka "\\Operator\BrotherD" Description: wifi printer sharing

Terakhir akan muncul info untuk mengkonfirmasi apakah Share Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer Deafult, Anda bisa pilih tidak dengan menekan tombol No atau Pilih sesuai kebutuhan. Kami menyarankan Anda tidak memilih Yes karena setiap Anda print nanti akan ngeprint otomatis ke printer server, bagi pemula akan bingung karena yang diprint tidak keluar-keluar padahal sudah terprint di printer master

Cara Chatting di LAN
1. Unduhlah file zip yang berisi file Squiggle dari http://squiggle.codeplex.com/releases/view/96232. Dalam hal ini PCplus menjalankan versi 3.1 (stable) bukan versi 3.2 (beta). Setelah diekstrak jalankan file squiggle.exe. Seketika antarmuka awal Squiggle pun muncul.
Description: t02-435-chating-di-lan-01
2. Berikutnya lakukan terlebih dahulu konfigurasi koneksi. Untuk melakukan ini klik menu Tools > Settings. Di dalam kotak dialog pilih tab Connection. Di dalamnya kamu bisa mengatur beberapa setting, seperti Presence Address. Bagian ini adalah nomor internet protocol (IP) agar pengguna satu sama lain dapat berkomunikasi. Ingat nomor IP ini harus sama digunakan oleh pengguna. Jika berbeda, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Sedangkan Presence Port dan Chat Port adalah port yang digunakan agar masing-masing pengguna dapat terkoneksi.
Description: t02-435-chating-di-lan-03
3. Lanjutkan ke tab General. Beri tanda centang pada pilihan pertama agar Squiggle terbuka ketika memulai membuka Windows. Berikutnya pilihan Close to Tray yang memungkinkan mengalihkan program ke dalam barisan tray icon ketika kamu mengklik tombol Close. Sedangkan Show Popups adalah pilihan supaya pesan yang masuk dapat ditampilkan seketika di layar. Pilihan ini biasanya ketika kamu aktif di aplikasi lainnya. Tanda di bagian Audio Alerts agar program mengeluarkan suara notifikasi. Jika ingin menampilkan status ketika login, berilah tanda centang di Enable stattus logging. Dan disarankan pula memeriksa updata terakhir program ini dengan mengklik Check for updates.
Description: t02-435-chating-di-lan-04
4. Sedangkan di dalam tab Personal. Pada masing-masing 3 text field pertama kamu diwajibkan mengisi nama, pesan pribadi, dan alamat e-mail. Kamu juga dapat memberikan informasi kepada teman chatting bahwa chat sedang tidak aktif sementara jika kamu tidak aktif selama beberapa waktu tertentu. Untuk melakukan itu ubah angka default 5. Berikan tanda centang pada Automatically sign in dan Remember me agar secara otomatis dapat masuk ke program. Tidak hanya itu, di tab ini tentukankah gambar profil kamu. Klik tombol Change Image dan pilihlah gambar.

Description: t02-435-chating-di-lan-05
5. Sekarang kita atur perihal chat dari bagian tab Chat. Bagi sebagian orang terkadang emoticons berguna agar percakapan lebih ekspresif. Tapi kalau memang sedang tidak ingin, emoticons dapat disembunyikan. Untuk itu uncheck saja Show emoticons. Pilihan Enable History memungkinkan kamu mengaktifkan atau meniadakan perekaman riwayat percakapan. Kalau mau kata-kata diperiksa secara otomatis? Aktifkan Enable spell-check.
Description: t02-435-chating-di-lan-06
6. Di dalam tab Contacts kamu bisa menentukan apakah grup kontak ditampilkan dan kontak yang sedang offline ditampilkan. Lakukan pula pengaturan pengurutan kontak dan tampilan daftar kontak masing-masing di bagian Sort contacts by dan Contact list view. Untuk Sort contact by, bisa ditampilkan berdasarkan nama atau status. Sedangkan Contact list view dapat ditampikan secara Standar atau Compact. Ketika sudah melakukan konfigurasi itu klik tombol OK untuk masuk ke tampilan awal.
Description: t02-435-chating-di-lan-07
7. Terkait dengan riwayat percakapan, ada kotak dialog yang memungkinkan kamu melihatnya secara lebih terperinci. Di sini kamu bisa mencarinya berdasarkan tanggal dan kata kunci pesan. Untuk mengaksesnya klik menu Tools > History Viewer.
Description: t02-435-chating-di-lan-08
8. Bagaimana memulai percakapan? Pertama pastikan orang yang ingin ajak chatting sudah menginstall Squiggle. Selama masing-masing orang terhubung di LAN yang sama, maka percakapan dapat dilakukan. Cukup klik nama pengguna, lalu bercakaplah. Di sini kamu dapat mengirimkan  file hingga bercakap dengan suara.